KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT HIBRID BERPENGUAT SERAT BATANG PISANG KEPOK DAN SERAT BAMBU DENGAN PERLAKUAN ASAP CAIR

Teknologi berkembang dengan begitu pesat. Teknologi saat ini terus dikembangkan
dengan berbagai inovasi baru. dikarenakan, meningkatnya penggunaan logam
mengurangi ketersediaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, oleh
karena itu diperlukan bahan alternatif yang ramah lingkungan dan dapat
diperbarui. Teknologi dibidang material contohnya komposit serat alam yang
diperkuat dengan hibrid antara serat batang pisang kepok dan serat bambu.
Penelitian komposit pada umumnya menggunakan NaOH. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana perubahan fraksi volume komposit hibrid
berbahan dasar serat batang pisang kepok dan serat bambu mempengaruhi
kekuatan tarik dan impak. Pengujian yang dilakukan menggunakan pedoman
ASTM D638-1 dan pengujian impak menggunakan ISO 179-1. Penelitian ini
menggunakan metode hand lay-up sebagai metodenya. Adapun pengujian tarik
maksimum pada komposisi serat batang pisang kepok 10% : serat bambu 20%
dengan nilai rata-rata 45,8 MPa, sedangkan untuk pengujian tarik minimum pada
komposisi serat batang pisang kepok 20% : serat bambu 10% dengan nilai ratarata 42,1 MPa. Sedangkan pengujian impak maksimum pada komposisi serat
batang pisang kepok 10% : serat bambu 20% dengan nilai rata-rata 134,2 kJ/m2
,
sedangkan untuk pengujian impak minimum pada komposisi serat batang pisang
kepok 20% : serat bambu 10% dengan nilai rata-rata 62,9 kJ /m2
. Kesimpulannya
semakin banyak serat bambu maka kekuatan tarik dan impak meningkat, sebaliknya
semakin banyak serat batang pisang maka kekuatan tarik dan impak menurun.
Adapun hasil pengujian tarik dan impak memenuhi standar sebagai bahan
alternatif dashboard mobil.
Kata kunci : Komposit, hibrid, serat pisang kepok, serat bambu, uji tarik, uji impak