PENGARUH PERLAKUAN ASAP CAIR DAN LARUTAN KUNYIT TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT SERAT BATANG SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS) MATRIKS POLYESTER

Dewasa ini pengembangan inovasi di bidang teknologi material terutama
komposit berpenguat serat alam berkembang pesat dan berpotensi berkelanjutan
di bidang industri karena memiliki pengaruh signifikan terhadap sifat mekanis
komposit serta ketersediannya jangka panjang dan juga ramah lingkungan. Salah
satu serat alam yang digunakan adalah serat serai wangi. Namun kandungan
kimiawi dalam serat alam dapat mempengaruhi sifat mekanis komposit. Oleh
karena itu, perlakuan kimiawi pada serat alam perlu dilakukan, agar dapat
menghasilkan sifat mekanis komposit seperti kekuatan tarik dan impak yang
optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu
perlakuan dan jenis larutan perlakuan serat pada serai wangi terhadap kekuatan
tarik dan impak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
faktorial 2k
. Spesimen uji tarik mengacu pada standar ASTM D638-01 dan
spesimen uji impak mengacu pada standar ISO 179-01 dengan perlakuan serat
serai wangi direndam menggunakan larutan asap cair dan perebusan serat
menggunakan larutan kunyit serta lama perlakuan keduanya selama 1 jam dan 3
jam. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu 10,93 MPa
pada perlakuan serat perendaman dengan asap cair selama 1 jam dan nilai
kekuatan impak tertinggi yaitu 26,77 Kj/mm2
pada perlakuan serat perendaman
dengan asap cair selama 3 jam sedangkan nilai kekuatan tarik terendah yaitu
8,96 MPa pada perlakuan serat perendaman dengan asap cair selama 3 jam dan
nilai kekuatan impak terendah yaitu 12,19 Kj/mm2
. Berdasarkan analisis varian
nilai kekuatan tarik tidak terdapat faktor yang berpengaruh, sedangkan nilai
kekuatan impak faktor yang berpengaruh adalah interaksi antara lama waktu
perlakuan dan jenis larutan yang digunakan.
Kata kunci : Asap cair, Kekuatan Impak, Kekuatan Tarik, Komposit, Serat Serai
Wangi