PENINGKATAN KUAT TARIK PRODUK CETAK MENGGUNAKAN FILAMEN ABS DENGAN PROSES ANNEALING

Teknologi 3D printing yaitu teknologi manufaktur aditif (layer by layer) untuk
membuat objek 3D dengan material filamen yang dilelehkan. Pada penelitian ini
digunakan filamen ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) yang memiliki sifat
mekanis sangat kuat dan resistansi terhadap suhu tinggi. Namun, filamen ini
memiliki kelemahan yaitu bersifat getas, mengandung racun, dan mengalami
penyusutan pada saat proses pendinginan. Sifat getas ini dapat dikurangi dengan
proses annealing yang dapat meningkatkan keuletan dan mengurangi sifat getas
pada material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kekuatan
tarik spesimen tanpa proses annealing dan setelah proses annealing. Pencetakan
spesimen menggunakan metode Taguchi dengan rancangan L16. Sedangkan untuk
proses annealing menggunakan metode Taguchi dengan rancangan L9. Faktor
kontrol yang digunakan untuk pencetakan spesimen adalah infill layer thickness,
wall printing speed, nozzle temperature, bed temperature, print speed, fan speed,
infill density, wall thickness, top layers, bottom layers, infill overlap, retraction
distance, dan retraction speed. Sedangkan faktor kontrol yang digunakan pada
proses annealing adalah temperatur, waktu, dan media. Mesin 3D printer yang
digunakan adalah Anycubic 4Max dengan printing volume xyz: 220 mm x 220 mm
x 310 mm. Hasil uji tarik tertinggi pada spesimen tanpa proses annealing adalah
sebesar 30,46 MPa. Dan hasil uji tarik tertinggi pada spesimen dengan proses
annealing adalah 76,54 MPa. Peningkatan kekuatan tarik yang terjadi adalah
sebesar 151,28%. Berdasarkan perhitungan S/N ratio spesimen tanpa proses
annealing faktor yang paling berpengaruh adalah fan speed. Dan faktor yang
paling berpengaruh dengan proses annealing adalah media.
Kata Kunci: 3D Printing, ABS, Annealing, Kuat Tarik, Peningkatan