ANALISIS PENGARUH ALKALISASI NaOH BIOKOMPOSIT SERAT DAUN PANDAN ALAS TERHADAP UJI TARIK DAN UJI IMPAK

Serat pandan alas (Pandanus tectorius) memiliki potensi sebagai bahan
penguat komposit yang ramah lingkungan, namun memiliki kekuatan ikat yang
rendah terhadap matriks resin. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh alkalisasi
NaOH terhadap nilai rata-rata kekuatan tarik dan impak biokomposit yang
diperkuat dengan serat pandan alas menggunakan resin poliester BQTN sebagai
matriks. Variabel perlakuan meliputi konsentrasi NaOH (0%, 5%, dan 10%), waktu
perendaman (3 dan 5 jam), serta fraksi volume serat (10% dan 15%). Pengujian
mekanik dilakukan berdasarkan standar ASTM D638 untuk kekuatan tarik dan
ASTM D256 untuk kekuatan impak, dengan analisis data menggunakan ANOVA
dan diagram Pareto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NaOH
cenderung menurunkan kekuatan mekanik komposit. Nilai rata-rata kekuatan tarik
dan impak tertinggi diperoleh pada spesimen tanpa perlakuan alkalisasi dengan
fraksi volume serat 15%, yaitu sebesar 30,47 MPa dan 30,19 kJ/m². Kondisi
alkalisasi yang paling optimal ditemukan pada perlakuan NaOH 5% selama 3 jam
dengan fraksi volume serat 15%, menghasilkan kekuatan tarik rata-rata sebesar
25,70 MPa dan kekuatan impak sebesar 27,17 kJ/m². Analisis ANOVA
menunjukkan bahwa fraksi volume serat merupakan faktor paling signifikan yang
mempengaruhi kekuatan mekanik, diikuti oleh konsentrasi NaOH, sementara waktu
perendaman memberikan pengaruh paling rendah. Dengan demikian, optimasi
kondisi alkalisasi perlu dilakukan untuk meningkatkan ikatan antara serat dan
matriks tanpa menurunkan performa komposit secara signifikan.
Kata kunci: Biokomposit, Serat Pandan Alas, Alkalisasi NaOH, Kekuatan Tarik