OPTIMASI PARAMETER PROSES 3D PRINTING TERHADAP KEBULATAN PRODUK CETAK

Teknologi 3D printing merupakan salah satu perkembangan industri manufaktur,
yang terkenal dan murah adalah Fused Filament Fabrication (FFF) dan juga
dikenal sebagai Fused Deposition Modelling (FDM). Teknologi ini menggunakan
thermoplastic yang diekstrusi melalui nozzle panas untuk membuat produk lapis
per lapis. Namun teknologi 3D Printing masih memiliki kekurangan dalam segi
keakurasian dimensi yang dapat menyebabkan perbedaan ukuran produk dari
desain yang diinginkan. Penelitian ini berfokus pada pengukuran kebulatan produk
cetak menggunakan 3D printing dengan material PETG (Polyethylene
Terephthalate Glycol) untuk mengoptimalkan parameter prosesnya. Tujuan dari
penelitiaan ini adalah untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh dan
paling optimal terhadap kebulatan produk. Kebulatan diukur menggunakan dial
indikator yang dapat menentukan seberapa bulat suatu objek dengan mengukur
variasi ketinggian pada permukaan objek tersebut. Metode Taguchi L9 digunakan
dalam penelitian ini untuk mendapatkan parameter optimal dan menganalisi
pengaruh parameter proses 3D Printing terhadap kebulatan produk PETG. Hasil
penelitan menunjukan bahwa parameter paling optimal untuk kebulatan adalah
Layer Height sebesar 0,1 mm, Infill Density sebesar 100%, dan Print Speed 25
mm/s dengan nilai rata-rata uji kebulatan 0,10500 dan nilai S/N tertinggi sebesar
19,3341. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kebulatan filament PETG
secara berturut-turut adalah Layer Height, Infill Density, dan Print Speed.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode taguchi efektif dalam mengoptimalkan
parameter proses 3D Printing untuk meningkatkan keakurasian dimensi produk,
khususnya dalam hal kebulatan, serta mengurangi jumlah percobaan yang
diperlukan tanpa mengorbankan kualitas data.
Kata Kunci: 3D Printing, FDM, Filament PETG, Kebulatan , Dial Indikator,
Taguchi L9.