Nur Kholis, M.Irfan (2024) ANALISA KEKAKUAN PADA PELAT BAJA MILD STEEL METODE PEMBENTUKAN “DIMPLE DIES” DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG DAN DIAMETER MATA BOR. Diploma thesis, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Laporan Tugas Akhir_M.Irfan Nur Kholis_1042016_FIX_Cd Kaset.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (4MB)
Abstract
Kendaraan minibus adalah jenis kendaraan yang dirancang untuk
mengangkut sejumlah penumpang, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan bus
konvensional. Panel body kendaraan minibus biasanya dibuat dengan bahan
seperti logam supaya kontruksi kendaraan lebih mewah dan elegan dan bisa
memperpanjang umur panel body kendaraan itu sendiri. Namun ada gangguan
kenyamanan pada penumpang yang dihasilkan dari mesin, kontruksi jalan, dan
pengaruh suspensi kendaraan timbulnya getaran yang berlebih di dalam kabin
penumpang, karena kurangnya kekakuan pada panel body kendaraan tersebut.
Kekakuan panel pada body kendaraan tersebut bisa ditingkatkan dengan berbagai
cara sesuai kebutuhan yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh diameter mata bor 20 mm dan 25 mm dengan jumlah lubang
dimple 16 buah dan 20 buah terhadap frekuensi naturalnya supaya tingkat
kekakuannya menjadi optimal setelah dibentuk menjadi pelat dimple tersebut.
Metode pengujian dilakukan dengan cara pelat yang telah dibentuk lalu dijepit
dimeja uji jepit-jepit dengan alat uji vibroport 80, dimana menggunakan satu
sensor dengan posisinya ditengah lalu dilakukan proses pengetukan menggunakan
impact hammer pada delapan posisi ketukan. Setelah dilakukan pengujian data
hasil pengujian diimput ke aplikasi software untuk dilakukan analisa statistik
menggunakan metode taguchi. Berdasarkan hasil dari analisa taguchi untuk nilai
s/n rasio ”Smaller Is Better” pelat dimple yang memiliki nilai optimum untuk
kekakuannya terhadap frekuensi natural berada pada faktor diameter mata bor
dengan nilai level 20 mm dan variasi jumlah lubang dimple dengan nilai level 20
buah dengan nilai frekuensi sebesar 356,54 Hz. Hal ini menyatakan bahwa faktor
diameter mata Bor dan jumlah lubang dimple harus memiliki nilai yang sama agar
frekuensi alami dari pelat yang berbentuk dimpel rendah dan tingkat kekakuannya
menjadi optimal.
Kata kunci : Mobil minibus, Getaran, Kekakuan Pelat, Frekuensi Natural, Dimple
Dies
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keywords : Minibus Car, Vibration, Plate Stiffness, Natural Frequency, Dimple Dies |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | DIV Teknik Mesin dan Manufaktur |
Depositing User: | Mardliyah Ayu |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 04:22 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 04:22 |
URI: | http://repository.polman-babel.ac.id/id/eprint/933 |