PENGARUH VARIASI (JARAK PENEKANAN)TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN LAS GESEK(FRICTION WELDING) PADA BAJA KARBON S45C

Teknologi las gesek friction welding merupakan salah satu metode proses
pengelasan jenis solid state welding dimana sumber panas ditimbulkan oleh dua
logam yang begesekan. Dengan mengkombinasikan panas dan tekanan tempa
maka dua buah logam akan tersambung dengan baik. Teknologi las gesek ini belum
banyak diperhatikan walaupun teknologi ini efisien dan efektif tetapibelum banyak
diterapkan pada industri menengah dan kecil. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian dalam proses penyambungan dua buah logam tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kekuatan sambungan las setelah proses pengelasan
dengan menggunakan variasi jarak penekanan 3 mm, 4 mm, dan 5 mm material
yang digunakan dalam penelitian ini, baja karbon poros S45C Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen untuk mengetahui
kekuatan impak metode charpy pada poros S45C menggunakan las gesek (frection
welding) Studi telah menunjukkan bahwa pengelasan pada jarak penekanan
terdalam menghasilkan sambungan las yang sangat kuat, semakin besar penekanan
selama proses pengelasan maka semakin kuat sambungan pada pengelasan.
Pengelasan dengan jarak penekanan 4 mm dan 5 mm,memiliki energi yang diserap
dan harga impak lebih tinggi dibandingkan dengan jarak penekanan 3mm Hasil
energy yang diserap tertinggi yaitu pada jarak penekanan 5 mm dengan nilai rata�rata 70,82 joule, dan nilai terendah ada pada jarak penekanana 3 mm dengan nilai
rata-rata 55,28 joule. Hasil harga impak tertinggi yaitu pada jarak penekanan 5
mm dengan nilai rata-rata 2,023 joule/mm2
, dan nilai terendah ada pada jarak
penekanana 3 mm dengan nilai rata-rata 1,579 joule/mm2.