ANALISIS PENGARUH KEDALAMAN PEMOTONGAN DAN VARIASI CAMPURAN DROMUS TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA AISI 1045 PASCADIQUENCHING MENGGUNAKAN AIR LAUT

Proses gerinda adalah proses terakhir atau finishing dari proses permesinan, penggerindaan dilakukan untuk menghilangkan sisa-sisa proses permesinan yang tidak rata untuk menghasilkan permukaan yang rata, halus dan mendapatkan ketelitian yang diinginkan. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi depth of cut 0,015mm 0,020mm 0,025mm dan variasi campuran dromus 1:10, 1:15, 1:20 terhadap kekasaran permukaan material baja AISI 1045 pasca diquenching dan campuran dromus yang baik untuk proses gerinda datar menggunakan mesin REFORM PSGS 4070 AH. Metode pada penelitian ini adalah eksperimen berupa pemberian variasi depth of cut dan variasi campuran dromus. Variasi depth of cut yang diberikan adalah 0.015mm, 0.020mm, 0.025mm dan variasi campuran dromus adalah 1:10, 1:15 dan 1:20. Hasil dari penelitian ini dengan kedalaman pemotongan dari 0.015mm dengan campuran dromus 1:10, 1:15, 1:20 mendapatkan hasil 0.228µm, 0.151µm, dan 0.107µm. Kedalaman pemotongan 0.020mm dengan campuran dromus 1:10, 1:15, 1:20 mendapatkan hasil 0.220µm, 0.205µm, dan 0.155µm. Kedalaman pemotongan 0.025mm dengan campuran dromus 1:10, 1:15, 1:20 mendapatkan hasil 0.268µm, 0.214µm, dan 0.155µm. Nilai kekasaran yang didapat mengalami peningkatan seiring bertambahnya kedalaman pemotongan yang dilakukan, tetapi mengalami penurunan jika campuran dromus semakin encer.

Kata Kunci: depth of cut, dromus, finishing, kekasaran permukaan, surface grinding