IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY DAN GAME EDUKASI GEOSAINS BUMI (STUDI KASUS SD NEGERI 3 SUNGAILIAT)

Kurikulum Merdeka Belajar mendorong siswa agar dapat mendalami bakat dan
minatnya masing-masing. SD Negeri 3 Sungailiat sebagai satu-satunya sekolah
penggerak di Kecamatan Sungailiat yang mengalami penurunan indeks prestasi
akademik siswa sejak Kurikulum Merdeka diberlakukan sebab media ajar yang
belum memadai dan masih terfokus pada buku sebagai sumber materi bagi siswa.
Selain itu, minimnya materi yang disediakan pada buku pelajaran berdampak pada
kesulitan pemahaman siswa terhadap materi bersifat kompleks seperti geosains
bumi yang memerlukan penggunaan objek sebagai alat peraga. Untuk mengatasi
hal tersebut, penggunaan media ajar non-konvensional seperti game edukasi drag
and drop serta teknologi implementasi Augmented reality (AR) dinilai sangat
cocok. Pengembangan game edukasi pada Unity serta penggunaan Blender dalam
penerapan AR yang dilakukan menggunakan metode pengembagan Multimedia
Development Life Cycle (MDLC) dengan enam tahapan yaitu concept (konsep),
design (perancangan), material collecting (pengumpulan materi), assembly
(pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (distribusi). Proses
pengembangan aplikasi melalui tahap pengujian black box yang menunjukkan
bahwa fitur aplikasi game berjalan dengan baik. User Acceptance Testing (UAT)
dengan skor kepuasan akhir guru sebesar 86,7% sedangkan siswa SD sebesar
93,1% yang berarti sangat layak digunakan.
Kata kunci: Augmented reality, Game Edukasi, Geosains Bumi, Multimedia
Development Life Cycle (MDLC).